Akurat News - Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan (Gema Pembebasan), lakukan aksi unjuk rasa di Mapolrestabes Bandung, atau tepatnya di Halaman Taman Vanda, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (18/3/2016).
Dalam aksi tersebut, mereka menuntut kinerja Satuan Elite Densus 88 Antiteror, yang dinilai tidak transparan dalam penanganan kasus, serta melanggar hak asasi manusia (HAM) untuk dibubarkan.
"Dari sisi ungkap kasus, sejauh yang kita lihat hanya ada tiga kasus yang maju sampai ke pengadilan, sisanya di temukan tewas dalam setiap penggerebekan," ungkap Rivan Fahrizal Akbar sebagai kordinator aksi unjuk rasa.
Lebih lanjut Rivan menyebutkan, dari sisi HAM, Densus 88 dinilai dalam setiap aksinya, tidak mengindahkan adanya unsur HAM.
"Sebagai contoh, penggerebekan di Klaten, dalam penggerebekannya, mereka langsung menendang pintu rumah, saat itu langsung terduga tersebut sedang solat, dirinya sedang melaksanakan ibadah dan langsung dibawa, itu kan sudah melanggar hak," jelasnya.
Untuk itu, mereka Densus 88 dibubarkan. Selain itu mereka juga menuntut jikalau Densus, harus memang ada, pihaknya meminta adanya pemeriksaan, serta adanya audit terkait kasus yang diungkap Densus 88.
Baca juga : Lewat Akun Facebooknya, Ustadz Arifin Ilham Kecam Tindakan Densus 88"Kita juga minta, hukum dan adili Densus 88 yang terbukti melakukan tindakan kekerasan dan pembunuhan," tandasnya. (okz)
Demikianlah Artikel Densus 88 Anti-Teror Diminta Bubar
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Densus 88 Anti-Teror Diminta Bubar, mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Densus 88 Anti-Teror Diminta Bubar dengan alamat link http://akuratid.blogspot.com/2016/03/densus-88-anti-teror-diminta-bubar.html