AKURAT NEWS - Pengamat politik, Hendri Satrio menilai keputusan Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama (Ahok) yang meneken keputusan Upah Minimum Provinsi (UMP) di detik-detik terakhir menjelang cuti kampanye sarat kepentingan politis.
“Itu sudah jelas. Nampaknya Ahok coba memanfaatkan segala ruang dan peluang untuk meraih suara,” katanya kepada kriminalitas.com, Jumat (28/10/2016).
Namun, Hendri mengatakan, strategi Ahok tersebut belum tentu dapat menarik hati kaum buruh untuk memilihnya kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Hendri menuturkan apa yang dilakukan Ahok dinilai telah berhasil menjaga kelas buruh di Jakarta. Ia berharap nantinya seluruh kaum buruh mendapatkan perhatian seperti para petugas PPSU yang begitu diperhatikan, baik dari gaji maupun tunjangan lainnya.
“Belum tentu mendukung juga. Tapi akan berhasil menjaga kelas buruh di lingkaran Balai Kota seperti yang dirasakan pasukan oranye (PPSU),” pungkasnya.
Seperti diketahui, di hari terakhir menjelang cuti kampanye, Ahok telah meneken UMP DKI Jakarta 2017 sebesar Rp 3.355.750.[kriminalitas]
Demikianlah Artikel Sarat Politis, Teken UMP DKI Dihari Terakhir Dinilai Manuver Ahok Tarik Dukungan Buruh.
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Sarat Politis, Teken UMP DKI Dihari Terakhir Dinilai Manuver Ahok Tarik Dukungan Buruh., mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Sarat Politis, Teken UMP DKI Dihari Terakhir Dinilai Manuver Ahok Tarik Dukungan Buruh. dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2016/10/sarat-politis-teken-ump-dki-dihari.html