AKURAT NEWS - Saksi ahli patologi forensik dari Universitas Queensland, Brisbane, Australia, Beng Beng Ong, menilai ada yang janggal dalam kasus Wayan Mirna Salihin.
Menurut literatur, kata dia, gejala-gejala akan dialami korban sekitar 30 menit setelah racun sianida masuk lewat mulut.
"Artikel itu bilang gejala-gejala klinis akan muncul setelah 30 menit," kata Beng Beng Ong ketika menjadi saksi yang dihadirkan oleh pengacara terdakwa tunggal kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (5/9/2016).
Menurut dia kematian Mirna terlalu cepat kalau disebabkan sianida yang dicampur es kopi Vietnam.
Tetapi, kata dia, dibutuhkan pemeriksaan secara menyeluruh, termasuk kemungkinan sebab lain, untuk memastikan penyebab kematian Mirna.
Menurut dia sianida bisa lebih cepat membunuh korban apabila berbentuk gas.
Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
Lalu apa pendapat Ong soal kolapsnya Mirna di Kafe Olivier seperti yang lihat di video rekaman CCTV?
“Saya tidak akan mencurigai hal itu karena sianida, termasuk penyakit yang ada pada tubuh secara alami,” jawabnya ketika ditanya oleh kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan.
Sebelumnya, Ong menjelaskan soal sianida yang menyebabkan kematian lebih lambat jika di/terkonsumsi melalui mulut.
Hal itu menurutnya karena jika tubuh terkontaminasi sianida lewat mulut, banyak proses yang harus dilalui sianida termasuk harus melalui hati sebelum akhirnya sampai ke Jantung untuk didistribusikan ke seluruh tubuh korbannya.
Sementara untuk kasus Mirna, tidak ditemukan sama sekali ‘jejak’ sianida di hati dan empedu Mirna. Hal ini menjadi kejanggalan tersendiri mengingat saksi ahli yang dihadirkan Jaksa menyebut bahwa sianida telah tersebar ke seluruh tubuh Mirna tanpa menjelaskan sama sekali prosesnya.[rri]
“Saya tidak akan mencurigai hal itu karena sianida, termasuk penyakit yang ada pada tubuh secara alami,” jawabnya ketika ditanya oleh kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan.
Sebelumnya, Ong menjelaskan soal sianida yang menyebabkan kematian lebih lambat jika di/terkonsumsi melalui mulut.
Hal itu menurutnya karena jika tubuh terkontaminasi sianida lewat mulut, banyak proses yang harus dilalui sianida termasuk harus melalui hati sebelum akhirnya sampai ke Jantung untuk didistribusikan ke seluruh tubuh korbannya.
Sementara untuk kasus Mirna, tidak ditemukan sama sekali ‘jejak’ sianida di hati dan empedu Mirna. Hal ini menjadi kejanggalan tersendiri mengingat saksi ahli yang dihadirkan Jaksa menyebut bahwa sianida telah tersebar ke seluruh tubuh Mirna tanpa menjelaskan sama sekali prosesnya.[rri]
Demikianlah Artikel Heran Ada yang Janggal, Pernyataan Ahli Patologi Australia Bungkam Kesaksian Ahli Lainnya.
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Heran Ada yang Janggal, Pernyataan Ahli Patologi Australia Bungkam Kesaksian Ahli Lainnya., mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Heran Ada yang Janggal, Pernyataan Ahli Patologi Australia Bungkam Kesaksian Ahli Lainnya. dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2016/09/heran-ada-yang-janggal-pernyataan-ahli.html