AKURAT NEWS - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyatakan perombakan struktur organisasi di lingkungan pemerintah provinsi masih mempertimbangkan kebijakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sumarsono tidak serta merta mengikuti kehendak pribadinya.
"Kalau saya ikuti naluri, pasti akan saya bongkar. Tapi saya menghormati petahana, karena itulah 70 persen semua hanya pengukuhan," kata Sumarsono kepada CNNIndonesia.com, akhir pekan lalu.
Sebanyak 30 persen sisanya untuk promosi dan mutasi jabatan. Dia menyebutkan, pegawai yang diangkat jabatannya berjumlah 24 orang dari 5032 pegawai. Perombakan struktur organisasi itu dilakukan dalam rangka implementasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Susunan Perangkat Daerah yang disahkan pada Desember 2016.
Soni, panggilan Sumarsono, menyatakan beberapa pegawai dimutasi lantaran menempati posisi yang tak sesuai latar belakang pendidikan. Meski demikian, Sumarsono tidak mencopot semua orang yang tidak sesuai bidangnya.
"Harusnya dimutasi tapi sekarang tidak, karena saya sangat menghargai dan menghormarti seorang Ahok. Kalau mau jujur, saya geser sebagian besar karena enggak pas," katanya.
Kebijakan mengangkat posisi seseorang yang telah diturunkan jabatannya, menurut Sumarsono, tidak ada larangan. Dia berargumen, pimpinan memiliki pertimbangan bahwa yang bersangkutan akan lebih baik kinerjanya jika diberi kesempatan.
"Seorang Soni Sumarsono pernah nonjob 9 bulan karena persoalan politik, tapi kemudian saya dimanfaatkan lagi karena punya kapasitas kemampuan," katanya.
Dia menuturkan, dengan pengangkatan pegawai yang pernah diturunkan jabatannya, hal itu akan membangkitkan harapan mereka. Dengan demikian, kata Sumarsono, mereka akan bekerja lebih rapi, rajin, dan disiplin.
"Jangan pernah mematikan (harapan) selamanya, kalau kita bisa menghukum orang cukup dipukul dan pingsan, jangan sampai mereka mati, itu saja intinya," ujarnya.
Sebelumnya, Ahok mengkritisi kebijakan Sumarsono karena ada beberapa PNS yang sudah diturunkan jabatannya, namun kembali dipromosikan oleh Soni.
PNS itu, menurut Ahok, seharusnya tak dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi karena masih banyak PNS yang bekerja baik dan masuk dalam daftar tunggu yang bisa dipromosikan.
Selain itu, Ahok juga meminta Soni agar tak mempermasalahkan pejabat yang menduduki posisi tak sesuai latar belakang pendidikan. Ahok beralasan, seseorang tak hanya dilihat dari pendidikan namun juga kinerja di lapangan. (cnn)
Demikianlah Artikel Sumarsono: Saya Hormati Ahok, Kalau Tidak Pasti Saya Bongkar
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Sumarsono: Saya Hormati Ahok, Kalau Tidak Pasti Saya Bongkar, mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Sumarsono: Saya Hormati Ahok, Kalau Tidak Pasti Saya Bongkar dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2017/01/sumarsono-saya-hormati-ahok-kalau-tidak.html