AKURAT NEWS - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri diminta untuk tidak hanya mengandalkan data pasif dari Dinas Tenaga Kerja di daerah-daerah. Khususnya terkait jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal khususnya asal China.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mendesak Menaker untuk lebih sering melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke basis-basis yang dicurigai banyak TKA ilegal China.
Dan itu tidak perlu jauh-jauh dilakukan ke luar kota, “intip” saja perusahaan di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur. Salah satunya di pabrik baja.
“Saya mau ajak Menaker ke Pulo Gadung itu banyak TKA China. Saya tunggu di depan gerbangnya,” kata Said Iqbal dalam sebuah diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/1).
Di sana, menurut Said Iqbal, TKA ilegal digaji dengan nominal yang fantastis, untuk pengemudi forklift saja, digaji Rp 10 juta perbulan.
“TKA China tidak ada yang dibayar UMR. Kalau dibayar UMR ya bisa double gaji. China itu jago soal dagang. Presiden mendapatkan data yang keliru sehingga lebay kalau kata anak alay. Kacau itu Menaker,” ujarnya.
Said Iqbal menambahkan, keberadaan TKA ilegal China sudah sangat berlimpah. Data sementara yang mereka miliki, saat ini telah mencapai ratusan ribu orang.
“TKA ilegal China itu kebanyakan bekerja di sektor industri, PLTU, pelabuhan, kereta cepat, smelter, dan perusahaan baja,” tukasnya. (ps)
Demikianlah Artikel Jokowi Dapat Data Keliru Soal TKA Cina Ilegal, KSPI: Kacau itu Menaker!
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Jokowi Dapat Data Keliru Soal TKA Cina Ilegal, KSPI: Kacau itu Menaker!, mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Jokowi Dapat Data Keliru Soal TKA Cina Ilegal, KSPI: Kacau itu Menaker! dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2017/01/jokowi-dapat-data-keliru-soal-tka-cina.html