AKURAT NEWS - Djarot Saiful Hidayat mengaku menikmati jalannya debat kandidat perdana, yang digelar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta beberapa hari lalu.
"Kalau saya sama Pak Ahok ngomong ya apa adanya. Karena kami kan sedang dan sudah mengerjakan banyak hal. Jadi saya bisa nikmati," ujarnya seusai blusukan di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Mantan Walikota Blitar ini optimistis, debat perdana kemarin berpengaruh positif terhadap mereka. Pasalnya, dia merasa bisa menjawab seluruh pertanyaan dari pasangan calon (paslon) lainnya dengan sempurna.
Berikut pernyataan Djarot;
Anda merasa bisa menjawab pertanyaan paslon lain dengan sempurna. Pertanyaan paslon nomor 3 tentang Alexis kan belum terjawab?
Kan Pak Ahok juga semalam sudah bilang, kalau mau menutup pelanggarannya harus ada. Harus jelas, dan tidak bisa asal menutup. Karena penutupan itu ada prosedurnya.
Lokasi hiburan malam Stadium dan Milles kan bisa ditutup. Kenapa Alexis enggak?
Kami tutup Stadium dan Milles itu karena terbukti melanggar. Ada narkoba di sana. Bukan tiba-tiba kami tutup begitu saja. Menutup tempat hiburan malam maupun hotel yang diduga menjadi lokasi prostitusi, tidak bisa sembarangan tanpa ada bukti yang kuat.
Pelanggaran dan pengaduan harus ada, sehingga kami bisa segera menindaklanjuti.
Jadi kesimpulannya tempat hiburan malam Alexis tidak bisa ditutup gitu?
Bukan tidak bisa, tapi belum bisa karena belum ada pelanggarannya di situ. Coba lihat nanti, ada nggak pelanggarannya? Ada nggak pengaduannya.
Kalau perlu nanti kami minta bantuan untuk gerebek di situ, apa ada sarang narkoba di situ atau tidak.
Kalau terkait masalah penggusuran yang juga dipertanyakan paslon lain bagaimana?
Saya sampaikan bahwa Ahok-Djarot tidak pernah menggusur. Hanya memindahkan, merelokasi.
Memindahkan dengan menghancurkan rumah mereka itu kan sama saja dengan menggusur?
Berbeda, karena kami menyediakan rusun sebagai penggantinya. Kami tidak mungkin merelokasi tanpa menyediakan rusun yang layak huni. Sebelum ada rusun yang layak untuk warga, kami tidak akan menertibkan dan menormalisasi kawasan itu.
Setelah rusun ada, baru kami normalisasi. Jadi kami memindahkan dari kehidupan yang tidak layak menjadi lebih layak. Kami berikan subsidi pendidikan, kesehatan, transportasi kami tanggung. Anak-anaknya juga lebih sehat, daripada tiap saat mereka terancam banjir terus menerus.
Apakah tidak punya cara lain untuk mengubah kehidupan warga supaya jadi lebih baik, selain dengan merelokasi mereka?
Menurut saya tidak mungkin bisa menata kota Jakarta tanpa memindahkan warga yang berada di bantaran sungai. Bagaimana kita menata bantaran sungai, kolong-kolong jembatan tanpa harus memindahkan mereka, gimana caranya? Saya pikir ya, kita memberikan rusun itu sebagai solusi.
Kalau bikin 'rumah apung' kan nggak mungkin. Apa mau dinaikkan Jakarta jadi 'kota apung'? Kan nggak mungkin. Makanya harus digeser harus dipindahkan.
Salah satu paslon menyindir Ahok -Djarot hanya membangun infrastruktur, tapi tidak SDM. Tanggapan Anda?
Lho, memindahkan warga ke tempat yang lebih layak bukannya juga membangun SDM? Orang tua dan anak-anaknya jadi lebih sehat, bebas dari banjir, sehingga bisa melakukan segala aktivitas dengan baik bukannya itu juga memperbaiki SDM?
Ada seorang anak di wilayah Pasar Rebo ini. Sekarang sudah bisa kuliah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), karena merasakan manfaat dari kartu jakarta pintar (KJP). Apakah itu bukan bukti konkret pembangunan SDM? Menurut saya selama beberapa tahun belakangan ini kami sudah melakukan pembangun. Pembangun sumber daya manusia saat ini menurut kami sudah pada jalur yang benar.
Terkait pendidikan ini, kan ada paslon yang menilai program Anda tidak memasukkan masalah pendidikan karakter. Tanggapan Anda?
Pembangunan karakter itu harus dimulai sejak sangat dini, sejak di keluarga. Ini hanya bisa dilakukan kalau ada kesejahteraan, keadilan sosial tercapai baru bisa. Otak itu bukan sekedar perut kenyang, tapi hatinya juga. Pembangunan karakter ada di situ, otak yang juga cerdas. (rmol)
Demikianlah Artikel Djarot Saiful Hidayat: Kami Bukan Tidak Bisa Menutup Alexis, Tapi Belum Ada Pelanggaran Di Situ
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Djarot Saiful Hidayat: Kami Bukan Tidak Bisa Menutup Alexis, Tapi Belum Ada Pelanggaran Di Situ, mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Djarot Saiful Hidayat: Kami Bukan Tidak Bisa Menutup Alexis, Tapi Belum Ada Pelanggaran Di Situ dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2017/01/djarot-saiful-hidayat-kami-bukan-tidak.html