AKURAT NEWS - Wakapolri Komjen Syafruddin meminta masyarakat apresiasi kinerja Densus 88 dalam menghadapi teroris. Bahkan, jangan sampai ada masyarakat yang menilai kalau penangkapan teroris itu adalah bentuk pengalihan isu.
"Hati-hati kalau berkomentar, teroris itu masalah serius. Jangan komentar bahwa itu pengalihan isu atau sebagainya," kata Syafruddin di Auditorium PTIK, Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Mantan Kalemdikpol Polri itu menjelaskan, anggota Densus 88 untuk menangkap teroris itu tidak mudah, bahkan perlu waktu bertahun-tahun tidak pulang ke rumah hanya untuk melacak atau menyelidiki jaringan teroris ada di mana.
"Bayangkan anggota saya enggak ketemu istri, anaknya, makannya susah, mereka tidur di jalan mengantisipasi dan selidiki itu dan kita bisa tangkap sebelum ada bom (meledak) jangan komentar pengalihan isu," jelasnya.
Untuk masalah terorisme, Indonesia sudah dikenal dan dikenal oleh seluruh dunia bahkan Kepolisian Jepang sudah meminta Indonesia mendatangkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memberikan tips menghadapi teroris menjelang Olimpiade 2020 di Jepang.
"Bayangkan lima negara meledak di mana-mana, Mesir, Turki bom ganda dan sebagainya. Alhamdulillah Indonesia bisa kita tanggulangi, antisipasi bisa tangkap sebelum meledak," tutur Syafruddin. (sn)
Demikianlah Artikel Kata Wakapolri Jangan Bilang Penangkapan Teroris Pengalihan Isu, Hati-hati Kalau Berkomentar Katanya
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Kata Wakapolri Jangan Bilang Penangkapan Teroris Pengalihan Isu, Hati-hati Kalau Berkomentar Katanya, mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kata Wakapolri Jangan Bilang Penangkapan Teroris Pengalihan Isu, Hati-hati Kalau Berkomentar Katanya dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2016/12/kata-wakapolri-jangan-bilang.html