AKURAT NEWS - Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, mendesak pemerintah segera melumpuhkan para simpatisan kelompok teror Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia agar mereka tidak memiliki peluang mewujudkan basis baru di Asia Tenggara.
Bambang mengatakan, pemerintah sebaiknya belajar dari kegagalan pemerintah Irak dan Suriah melumpuhkan ISIS.
Pemerintah, kata Bambang, patut memberikan wewenang kepada TNI dan Polri untuk mempersempit ruang gerak para simpatisan ISIS tersebut.
"Untuk memperkecil atau melumpuhkan potensi ancaman itu, perlakuan hukum terhadap para terduga dan tersangka teroris harus ekstra tegas. Termasuk kepada mereka yang diduga sebagai simpatisan di dalam negeri," ujar Bambang melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/12/2016).
Menurut Bambang, ketahanan nasional akan menghadapi ujian berat jika rencana ISIS membangun basis di Asia Tenggara tidak segera ditangkal.
Beberapa indikasi sudah terlihat di permukaan terkait rencana ISIS akan membangun basis di Asia Tenggara.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte sudah mengemukakan adanya niat ISIS membangun basis di Filipina selatan untuk mewujudkan kekhalifahan baru di Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Indikasi kedua adalah kembalinya puluhan simpatisan ISIS warga negara Indonesia (WNI) ke Tanah Air.
"Pertanyaannya adalah mereka kembali untuk apa? Kembali untuk menjalani kehidupan normal atau kembali untuk mewujudkan rencana ISIS membangun kekhalifahan di Asia Tenggara," kata Bambang.
Indikasi ketiga, kata Bambang, adalah rencana serangan bom bunuh diri ke Istana Negara. Informasi tersebut diperoleh saat Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri mengamankan tujuh orang yang berencana melancarkan serangan dengan bom.
Ketiga orang di antaranya ditangkap di sebuah rumah di Jalan Bintara Jaya VIII Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/12/2016).
Bambang juga menuturkan ada semacam gelagat bahwa sel-sel terorisme di Indonesia juga memberi respons positif terhadap rencana ISIS membangun basisnya di Asia Tenggara.
Kelompok-kelompok itu juga diduga mendalangi ricuh pasca aksi damai 411.
"Apalagi kabar menyebutkan ada WNI yang sangat dipercaya pimpinan ISIS. Sosok WNI itu diduga mendalangi bom Sarinah. Bukan tidak mungkin, kelompok yang merencanakan ledakan bom di Istana Negara itu juga memiliki keterkaitan dengan WNI yang menjadi pentolan ISIS," ungkapnya. (Kompas)
Demikianlah Artikel Belajar dari Kegagalan Irak, Pemerintah Didesak Segera Lumpuhkan Simpatisan ISIS di Tanah Air
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Belajar dari Kegagalan Irak, Pemerintah Didesak Segera Lumpuhkan Simpatisan ISIS di Tanah Air, mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Belajar dari Kegagalan Irak, Pemerintah Didesak Segera Lumpuhkan Simpatisan ISIS di Tanah Air dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2016/12/belajar-dari-kegagalan-irak-pemerintah.html