AKURAT NEWS - by Zeng Wei Jian
Ahok bikin marah satu republik (lagi). Kali ini dia sentuh area sensitif. Di Kepulauan Seribu, dengan memakai seragam PNS, Ahok berkata, “Dibohongin pake surat Al Maidah 51, macam-macam..”
Qudori ngga berani lagi frontal ngebela Ahok. Bahkan Aa Gym, salah seorang ustad paling kalem, memberikan statemen keras. Dia bilang Ahok melakukan perbuatan tercela.
Dalam waktu 30 jam, petisi kontra Ahok mencapai 60 ribu signature.
Nusron dan Guntur Romli tetap bela sang majikan. Tim Ahok menuduh Buni Yani memelintir video pidato Ahok di Pulau Seribu. Tim advokat muda Anjrot blunder. Mereka reaksioner. Mereka menggugat SBY (nick name pejoratif "Si Buni Yani"). Penangkapan Buni Yani akan mempertajam kontradiksi. Jihad fisabililah ngga mungkin bisa ditakut-takuti dengan intimidasi macam begitu.
Via rilis video, Ahok ngotot nyatakan diri tak bersalah. Dia ngga merasa menistakan Alquran.
Legislator Fahira Idris menyatakan bukan Ahok yang menentukan apakah Ahok menista agama atau tidak, tapi pengadilan.
Sejak hari Kamis, 06/10, kawan saya Novel Bamukmin dari ACTA sudah tak mampu lagi menahan diri. Novel mengkonfrontir Ahok di lobi gedung MK. Padahal, Bung Novel is one of the nicest person i ever met.
Cendikiawan Dr. Syahganda Nainggolan angkat bicara. Prof DH. KH. Ahmad Zahro, Prof Din Samsudin, serta begitu banyak da'i, ustad dan kyai memprotes Ahok's verbal abuse. Organisasi FPI, MUI, ACTA, Pemuda Muhamadiyah dan sebagainya mendatangi Mabes Polri. Menggugat Ahok. Fadel Muhammad dari Golkar mendesak rapat digelar akibat aksi verbal Ahok. Legislator Partai Gerindra Fajar Sidik sudah lebih dulu melaporkan Ahok ke Bareskrim. HMI dan HAMAS mendatangi DPRD, minta Ahok dimakzulkan.
Saya kira Ahok sedang menghitung hari.
Gerakan perlawanan terhadap penistaan ayat suci semacam ini tidak akan surut. Itu sudah terbukti. Mayoritas muslim memerdekakan negeri ini. Saya kira, ada sumbangsih Surat Al Maidah 51 dalam perjuangan menolak kolonialisme Belanda dan Jepang.
Kali ini Ahok benar-benar bablas. Dia ahistoris dan ignorant. Dia menyakiti rakyat.
Baru kali ini ada kepala daerah berani sentuh keyakinan umat. Sukarno bahkan sangat berhati-hati bicara soal Israel. Pa Harto tidak berani intervensi kasus Arswendo. Gus Dur jatuh karena punya rencana membuka hubungan bilateral dengan Israel. Saya berharap Presiden Jokowi tidak bikin blunder politik dengan memberikan perlindungan kepada Ahok. Itu akan semakin membuat rakyat marah.
Percayalah, mandat itu ada di tangan rakyat. Bukan di bawah komando Jenderal Luhut.
THE END
Zeng Wei Jian [fb]
Demikianlah Artikel "Ahok Menghitung Hari"
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang "Ahok Menghitung Hari", mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel "Ahok Menghitung Hari" dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2016/10/menghitung-hari.html