AKURAT NEWS - oleh: Fahri Hamzah
Mempertanyakan toleransi di negeri yang toleran adalah provokasi...
Entahlah dari mana provokasi itu datang...tapi pasti niatnya tidak baik..
Niat pertama adalah, membuat yang moderat menjadi radikal...mempertajam hulu ledak sosial...
Karena begitu agama menjadi masalah maka itulah inti masalah...orang akhirnya harus memilih...
Begini logika orang : kalau harus memilih membela agama atau negara..orang pasti akan memilih bela agama..
Ini adalah studi sosiologi yang lama tentang agama Islam..agama ini terlalu kuat invasi ke dalam diri orang..
Itu sebabnya, pemabok bisa tetap menjadi muslim dan jangan coba2 ganggu agamanya...
Inilah yang rasanya mulai sering diganggu oleh orang yang tidak tahu diri...
Dulu sebelum ada negara, semangat yang sama dipakai untuk merdeka..
Saudara mengerti apa itu Hari Santri yang sekarang diperingati secara nasional?
Itulah hari ketika resolusi dan fatwa jihad dikumandangkan oleh para ulama..
Lalu fatwa itu menjadi viral dan menyebar menjadi bara api yang membakar lumat para penjajah..
Fatwa yang menjalar dan menimbulkan pemberontakan di mana-mana..mengantarkan kita pada merdeka!
Lalu apakah setelah negara berdiri lalu fatwa hilang? Jihad hilang dan kosa kata dalam agama hilang?
TIDAK SAMA SEKALI ***
Demikianlah Artikel Aneh! Menggugat Penista Agama yang Intoleran, Kita Dibilang Intoleran?
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Aneh! Menggugat Penista Agama yang Intoleran, Kita Dibilang Intoleran?, mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Aneh! Menggugat Penista Agama yang Intoleran, Kita Dibilang Intoleran? dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2016/10/aneh-menggugat-penista-agama-yang.html