Sumarni Kaget Terapisnya Beri Layanan 'Hohohihi' Bertarif Rp 250 Ribu

Posted by Akurat News on 7:40:00 AM


AKURAT NEWS - Sudah menjadi rahasia umum panti pijat tradisional (pitrad), apalagi  spa digunakan sebagai lokasi bisnis prostitusi.

Para terapis memang tidak langsung memberi layanan plus kepada pelanggan yang datang ke pitrad.
Seperti, yang dilakukan terapis di kawasan Gubeng.

Pelanggan pitrad, sebut saja Priyo mengaku, awalnya tidak tahu bila pitrad yang dikunjungi melayani esek-esek. Ia baru mengetahui setelah datang kedua kalinya.

"Pelayanan datang pertama memang tidak berbeda dengan saat datang kedua kalinya," kata Priyo, Kamis (15/9/2016).

Pelanggan langsung diminta buka baju dan celana setelah masuk bilik pelayanan.

Pelanggan yang baru pertama datang hanya mendapat pelayanan pijat, dan tidak ditawari layanan plus.


Namun, yang sudah datang dua kali, baru ditawari layanan plus.

Biasanya terapis menawari layanan plus setelah memijat sekitar 30 menit.

Pelanggan hanya bayar Rp 175.000 untuk jasa pijat.

"Pelanggan harus bayar Rp 350.000 bila setuju mendapat layanan plus. Pembayaran tidak langsung ke kasir, tetapi melalui terapis," katanya.

Pola pembayaran seperti itu tidak berlaku di spa. Pelanggan langsung bayar ke kasir.

Priyo mencontohkan, layanan spa di Genteng. Spa ini tidak memberi layanan sampai persetubuhan.
Pelanggan hanya diberi layanan yang biasa disebut HJ (hand job).

Layanan ini hanya sebagai bonus.

"Pakai HJ atau tidak, bayarnya tetap Rp 650.000," tambahnya.

Tidak Tahu

Layanan esek-esek di spa benar-benar terselubung, bahkan, pengelolanya sering tidak tahu bila anak buahnya memberi layanan esek-esek.

Pengelola baru tahu setelah polisi atau Satpol PP menggerebek.

Seperti itulah yang dialami Sumarni (53), pengelola pitrad di Jalan Gunungsari, saat digerebek Unit PPA Polrestabes Surabaya pada Selasa (13/9).

Praktik di balik panti pijat ini berhasil dibongkar Polrestabes Surabaya, setelah pengamatan dan pemantuan beberapa kali.

Sumarni sontak terkejut melihat beberapa petugas Polrestabes Surabaya datang dan menggeledah satu persatu bilik kamar di panti pijat miliknya.


Petugas berhasil menemukan pelanggan yang sedang menikmati layanan plus-plus.

Ia mengaku, tidak tahu bila anak buahnya memberi layanan esek-esek, dan baru tahu saat dimintai keterangan penyidik di Mapolrestabes Surabaya.

"Saya sudah 21 tahun mengelola pitrad. Tetapi baru tahu ada pegawai yang memberi layanan plus," ujarnya.

Sumarni hanya mematok tarif Rp 90.000 kepada pelanggan namun tidak semua masuk ke kantongnya.

Ia hanya dapat Rp 15 ribu sisanya untuk terapis sebagai jasa pelayanan pijat.

Tetapi berdasar keterangan penyidik, pitrad itu mematok sampai Rp 250 ribu kepada pelanggan, termasuk layanan esek-esek.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga mengatakan, pihaknya selalu menggandeng Pemkot Surabaya untuk mengawasi dan menindak pitrad atau spa. Termasuk saat menindak tegas pengelola yang terbukti memberi layanan plus.


"Penggerebekan Satreskrim selalu melibatkan pemkot, terutama Satpol PP," ujar Shinto.

Perwira asal Medan ini menambahkan, faktor ekonomi menjadi alasan utama terapis atau pengelola memberi layanan plus.

"Begitu pula yang terjadi di eks lokalisasi. Mereka tidak percaya diri bekerja sesuai keahliannya," terang Shinto.(tn)

Demikianlah Artikel Sumarni Kaget Terapisnya Beri Layanan 'Hohohihi' Bertarif Rp 250 Ribu

Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Sumarni Kaget Terapisnya Beri Layanan 'Hohohihi' Bertarif Rp 250 Ribu, mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sumarni Kaget Terapisnya Beri Layanan 'Hohohihi' Bertarif Rp 250 Ribu dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2016/09/sumarni-kaget-terapisnya-beri-layanan.html


Akurat news
New Johny WussUpdated: 7:40:00 AM

Peristiwa

Lainnya »

Kabar Artis

Lainnya »

Berita Terkini

Lainnya »
Akurat News