Akurat News - Kim Jong-un memang terkenal sadis. Pemimpin Korea Utara (Korut) ini mengeksekusi dua pejabatnya dengan senjara rudal anti-pesawat. Di antara dua orang itu, seorang pejabat dieksekusi dengan alasan mengantuk saat rapat.
Harian Korea Selatan Joong Ang Ilbo melaporkan soal itu, kemarin. Ri Yong-jin menulis, pejabat senior kementerian pendidikan dituntut atas tuduhan korupsi dan menujukkan sikap tidak hormat kepada pemimpin usai ditangkap karena tertidur saat rapat dengan Jong-un. "Dia menyebabkan Jong-un marah karena tertidur selama pertemuan yang dipimpin Jong-un," kata sumber.
Yong-jin sebenarnya berpotensi menjadi menteri di salah satu departemen itu. Pendidikan umum saat ini dipimpin Kim Sung Du dan pendidikan tinggi dipimpin Thae Hyong Chol. Sementara eks Menteri Pertanian Korut Hwang Min disingkirkan karena mengusulkan proyek yang dianggap sebagai penentangan terhadap kepemimpinan cucu pendiri Korut, Kim Il-sung itu. Hwang digantikan oleh Ko In Ho pada pertemuan parlemen akhir Juni lalu, sebelum dia kemudian akhirnya dieksekusi.
Menurut Ilbo, kedua pejabat itu dieksekusi menggunakan senjata rudal anti-pesawat di akademi militer Pyongyang. Juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel tak dapat mengonfirmasi berita tersebut. Jong-un memimpin Korut sejak 2011 usai kematian sang ayah, Kim Jong-il. Sejak saat itu, dia dilaporkan sudah mengeksekusi sejumlah pejabat, salah satunya pamannya sendiri Jang Song Thaek yang dianggap sebagai orang terkuat nomor dua pada 2012.
Sepanjang 2014, dia mengeksekusi sekitar 50 pejabat atas beragam tuduhan mulai dari korupsi hingga menonton drama Korea. Jong-un juga mengeksekusi panglima militernya Ri Yong-gil Februari lalu atas tuduhan korupsi, kata Yonhap News, kantor berita terbesar Korsel. Sementara Januari tahun lalu, dia mengeksekusi jenderal Pyon In-son, kepala staf angkatan darat, karena tak sepakat dengannya dan empat bulan kemudian giliran menteri pertahanan Hyon Yong-chol yang disingkirkan karena tertidur ketika Jong-un berpidato.
Meski demikian, beberapa laporan media Korsel mengenai eksekusi mati para pejabat senior Korut sebelumnya terbukti tidak akurat. Seperti saat Ri "bangkit dari kubur" Mei 2016, tiga bulan setelah dikabarkan dieksekusi dan ditunjuk untuk menduduki salah satu posisi tertinggi Komite Sentral Partai Buruh Korea (WPK).
Tapi, jika laporan eksekusi dua petinggi itu benar, mereka mungkin telah berhubungan dengan serangkaian pembelotan oleh pejabat senior Korut dengan latar belakang istimewa. Pembelotan terbaru dilakukan Thae Yong Ho, diplomat senior di kedutaan Korut di London, Inggris. Hal itu memicu spekulasi bahwa ada perpecahan di antara lingkaran dalam Korut dan merosotnya kepercayaan kepada Jong-un.
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengatakan Senin (29/8) bahwa pemerintahnya akan terus mengirim pesan harapan bagi rakyat Korut untuk hidup secara bebas dan bermartabat.[rmol]
Demikianlah Artikel Mengantuk Saat Rapat, Kim Jong Un Tembak Rudal 2 Pejabatnya.
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Mengantuk Saat Rapat, Kim Jong Un Tembak Rudal 2 Pejabatnya., mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mengantuk Saat Rapat, Kim Jong Un Tembak Rudal 2 Pejabatnya. dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2016/08/mengantuk-saat-rapat-kim-jong-un-tembak_30.html