POSMETRO INFO - Rupanya persekutuan tim petahana Ahok semakin mendekati titik nadir, berbagai persoalan muncul dengan ditandai mundurnya beberapa tokoh-tokoh nasional yang selama ini kerap diunggah oleh pendukungnya.
Salah satu informasi terbaru disampaikan oleh tokoh muda dari etnis Tionghoa, Zeng Wei Jian alias Ken Ken yang sangat perduli soal Politik Sosial terutama di DKI Jakarta.
Ken dikenal oleh rekan-rekannya sangat tidak menyukai Ahok, bahkan ketidaksukaan itu ditunjukkan dengan cara mendukung segala aktifitas para korban bekas gusuran melalui akun facebooknya dengan nama yang sama.
Ken Ken menceritakan soal pertemuannya dengan teman karibnya yang juga mantan aktifis Mahasiswa Muhammadiyah, dan perbincangan yang menyoroti persoalan sosial dan politik secara nasional, akhirnya mengerucut ke konstelasi politik soal pencalonan Ahok.
Menurut rekannya, jika selama ini tokoh muslim dan juga mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, atau yang lebih dikenal dengan nama Buya Syafie Maarif, sangat getol mendukung Ahok sebagai cagub, namun saat ini Buya rupanya sudah meninggalkan Ahok dan mendukung mantan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli.
Berikut tulisan lengkap Ken Ken alias Zeng Wei Jian ;
Tadi saya ketemu beberapa kawan ex aktifis Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah. Kita ngobrol seputar Situasi Nasional dan Ahok.
Menurut kawan itu, Buya Syafiie Ma’arif sudah ketemu Rizal Ramli (RR). Buya menarik dukungannya dari Ahok dan dukung RR. Saya kira Ahok benar-benar terjun bebas. Bapak Amien Rais sudah merilis pernyataan keras kontra Ahok.
Kasino (asisten pribadi RR) mengkonfirmasi soal dukungan Buya Ma’arif kepada RR. Saya mencatat, Lily Wahid & Gus Solah sudah terbuka dukung RR. NU hampir bulat dukung RR dan anti Ahok. Dengan dukungan Buya Ma’arif, berarti sikap Muhamadiyah semakin jelas kontra Ahok. Bpk Din Samsudin sudah beberapa kali nyatakan kritik terhadap Ahok.
Selain soal RR, saya juga diskusi soal kabar deal antara Mami Mega dengan istana. Ternyata selain soal BG & Ahok, nama Menteri Rini pun masuk daftar yang diminta diganti. Istana minta Ahok untuk DKI & copot Rini. Bila Ibu Megawati setuju maka BG akan gantiin Sutiyoso sebagai Kepala BIN. Kasian Bang Yos (Sutiyoso-red) dia nggak punya cantolan yak.
Seorang kawan dari Golkar nyatakan Ical (Aburizal Bakrie) ngga suka banget sama Ahok. Konfirm dukungan Golkar kepada Ahok cuma dari klik Setnov. Klik lain akan bubarkan sikap golkar kepada Ahok. Hanura selesai. Wiranto sendiri diam-diam akui bahwa minimal 70% kader Hanura anti Ahok.
Ahok tampaknya ngerti bahwa Golkar akan pecah. Hanura masih pusing tentukan sikap. Sekalipun mereka sudah berpikir tidak mau ikut Ahok ke jurang kehancuran. Golkar bakal pecah dan tarik dukungan. Karena itu, PDI-P jadi solusi bagi Ahok.
Risma sulit diusung PDI-P. Bu Mega ga berani berjudi dengan tarik Risma dan kehilangan Jawa Timur. Seorang elite ingin amankan Jatim dengan usaha oper Risma ke Jakarta. Tapi Bu Megawati ngga berani.
Ada pemikiran Demokrat usung Risma untuk amankan Genk Sukarwo di Jatim. Tanpa dukungan PDI-P, Risma sulit menang juga di Jakarta. Jadi perjudian itu agak berat. Semua pihak masih berhitung.
Yg pasti adalah elektabilitas Ahok cuma 20% berdasarkan survei tertutup internal semua partai politik. Dan itu sangat tidak bagus. Incumbent mesti kantongi minimal 61% untuk aman. Foke saja yg elektabilitasnya tinggi bisa kalah. Apalagi Ahok saat ini.
Saya tidak mengerti mengapa parpol tidak ada satu pun yang condong usung Yusril Ihza Mahendra alias YIM, padahal dukungan YIM di Utara menguat.
(sumber : Zeng Wei Jian) [rmol]
Demikianlah Artikel Buya Syafii Maarif Akhirnya Tinggalkan Ahok dan Mendukung Rizal Ramli
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Buya Syafii Maarif Akhirnya Tinggalkan Ahok dan Mendukung Rizal Ramli, mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Buya Syafii Maarif Akhirnya Tinggalkan Ahok dan Mendukung Rizal Ramli dengan alamat link https://akuratid.blogspot.com/2016/08/buya-syafii-maarif-akhirnya-tinggalkan.html