AKURAT NEWS - Tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama menyebut kasus penistaan agama yang menjerat kliennya sebagai kasus yang konyol dan penuh dengan setting atau rekayasa. Bahkan, ada pernyataan jika sikap dari Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan Ahok melakukan penistaan agama pun adalah bagian dari settingan.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mengatakan pernyataan tersebut tak beralasan. “Berkali-kali kami sampaikan tak ada urusan politik atau lainnya terkait sikap MUI,” kata dia pada Kamis, 12 Januari 2016.
Menurut Amirsyah, sikap yang disampaikan MUI soal penistaan agama Ahok adalah murni kepentingan umat. “Yang kami lakukan juga untuk penguatan keyakinan kepada umat agar tak ada yang meragukan Al Quran,” kata Amirsyah.
MUI, kata Amirsyah, sekaligus meminta agar masyarakat menghargai proses hukum yang sedang berjalan kepada pengadilan. “Karena Indonesia adalah negara hukum, biarkan hukum berjalan,” ujarnya.
Dalam sikapnya, MUI menyatakan jika pidato Ahok terkait surat Al Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu September 2016 lalu mengandung penistaan agama. Berdasarkan kajian MUI juga, kalimat Ahok juga dianggap menghina ulama yang menyiarkan kandungan surat Al Maidah.
Sebelumnya, dugaan adanya skenario dalam kasus penistaan agama Ahok disampaikan oleh anggota tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Humprey R Djemat. "Ini settingan, bahkan sampai sikap dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) pun settingan," ujarnya. Aksi bela Islam 411 dan 212 pun, menurut dia, adalah bagian dari settingan itu. (tp)
Demikianlah Artikel Dituduh Terlibat Rekayasa Kasus Ahok, Ini Kata MUI
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Dituduh Terlibat Rekayasa Kasus Ahok, Ini Kata MUI, mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Dituduh Terlibat Rekayasa Kasus Ahok, Ini Kata MUI dengan alamat link http://akuratid.blogspot.com/2017/01/dituduh-terlibat-rekayasa-kasus-ahok.html