AKURAT NEWS - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono tak mempersoalkan adanya lebih dari satu demonstrasi dalam satu hari. Demonstrasi diperbolehkan, asalkan tetap menaati peraturan.
"Kalau pun satu hari ada dua atau tiga demonstrasi ya silakan. Kepentingannya berbeda-beda, satu adalah unjuk rasa damai, yang satu lagi adalah menuntut UMP dari Rp 3,1 juta yang lalu sekarang ditetapkan oleh gubernur Ahok Rp 3,3 juta," kata Sumarsono (Soni) kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).
Unjuk rasa ditegaskan Soni adalah hak konstitusional tiap warga negara yang dilindungi Undang-Undang. Namun ada kewajiban yang harus dipenuhi demonstran, yakni tidak mengganggu ketertiban umum.
"Saya tegaskan kepada warga Jakarta khususnya, unjuk rasa itu boleh selama itu damai. Diatur oleh undang undang diperbolehkan, namun sebatas penyampaian aspirasi yang damai, tertib, tidak anarkis," sambungnya.
Kembali ke soal demo buruh, Soni mengatakan Pemprov tidak dapat mengubah besaran UMP sebagaimana tuntutan yang disuarakan. Menurutnya besaran UMP DKI Rp 3.355.750 merupakan formula yang sudah ditetapkan berdasarkan PP 78/2015 tentang Pengupahan.
"Mereka menuntut Rp 3,8 juta. Saya katakan sekali lagi kepada buruh-buruh di Jakarta dan asosiasi yang saya cintai, ini semua formulanya PP 78/2015. Kami pemerintah provinsi hanya ngikut peraturan pemerintah nomor 78/2015 dan tidak boleh berlawanan," imbuhnya.
Pemprov juga sudah mengirimkan surat kepada Menteri Ketenagakerjaan terkait tuntutan buruh yang juga pernah berdemo beberapa waktu lalu.
"Ya terserah kepada menteri tenaga kerja menyikapi itu. Yang jelas kami tidak akan melawan atau kami tidak akan bertentangan dengan peraturan pemerintah," ujarnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelumnya meminta elemen masyarakat ataupun buruh menunda rencana demonstrasi pada 2 Desember. Kapolri khawatir demonstrasi bisa mengganggu jalannya aksi Bela Islam III pada 2 Desember di Monas.
Tito menuturkan aksi Bela Islam III yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI diisi dengan kegiatan ibadah. Karena itu untuk menjaga kekhusyukan, Tito berharap agenda unjuk rasa tidak dilakukan pada hari yang sama pada 2 Desember.
"Jangan sampai mengganggu kesucian acara ini, karena ini memang ibadah, termasuk ada rencana kegiatan aksi buruh misalnya. Jangan sampai di sini sedang berzikir di satunya teriak-teriak nggak akan cocok itu, akan mengganggu kesucian, sekali lagi kesucian ibadahnya," terang Tito dalam jumpa pers di kantor MUI, Senin (28/11). (dtk)
Demikianlah Artikel Plt Gubernur DKI: Satu Hari Ada 2-3 Demo ya Silakan
Sekian informasi dan berita dari Akurat News tentang Plt Gubernur DKI: Satu Hari Ada 2-3 Demo ya Silakan, mudah-mudahan informasi dan berita ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan untuk kita semua. Sampai jumpa di berita kami lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Plt Gubernur DKI: Satu Hari Ada 2-3 Demo ya Silakan dengan alamat link http://akuratid.blogspot.com/2016/11/plt-gubernur-dki-satu-hari-ada-2-3-demo.html